Diabetes atau dikenal juga sebagai penyakit kencing manis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya tingkat gula darah secara terus menerus di atas batas normal, baik dalam kondisi puasa ataupun setelah makan. Salah satu cara menghindari komplikasi penyakit pada pasien diabetes adalah mengikuti pola makan sesuai prinsip diet diabetes melitus.
Penyebab diabetes
Secara garis besar, diabetes dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penyebabnya yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.
Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang disebabkan oleh kelainan pada sel tubuh, sehingga tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali. Seseorang dengan diabetes tipe 1 diharuskan terapi insulin sepanjang hidupnya.
Diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang disebabkan oleh tidak efektifnya kerja insulin, sehingga kadar gula darah tidak terkendali. Diabetes tipe ini umum dialami karena dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Sementara itu, diabetes gestasional biasanya terjadi pada ibu hamil karena hormon yang tidak seimbang semasa hamil.
Seseorang dikatakan mengalami diabetes ketika kadar gula darahnya mencapai jumlah tertentu setelah dilakukan pengecekan, seperti pada tabel berikut.
Kadar glukosa darah | Bukan Diabetes | Belum Pasti | Diabetes |
---|---|---|---|
Kadar glukosa darah normal: | |||
Plasma Vena | <110 | 110-199 | >200 |
Darah Kapiler | <90 | 90-199 | >200 |
Kadar glukosa darah puasa: | |||
Plasma Vena | <110 | 110-125 | >126 |
Darah Kapiler | <90 | 90-109 | >110 |
Karena tingkat gula darah bisa berubah-ubah, pasien diabetes perlu rutin untuk cek gula darah sendiri maupun dilakukan di rumah sakit atau lab.
Selain mengatur pola makan yang benar, berhenti merokok, menjaga kolesterol, menjaga berat badan, dan olahraga teratur akan membantu mengontrol gula darah.
Kesuksesan menjaga gula darah pun membantu mencegah terjadinya komplikasi penyakit.
Gejala Diabetes
Tanda-tanda umum diabetes biasanya mengalami polyuria (sering buang air kecil), polydipsia (banyak minum), dan polyphagia (banyak makan), lalu berkembang menjadi cepat lelah.
Gejala awal diabetes berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL maka glukosa akan sampai ke urin.
Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (polyuria).
Akibat polyuria maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polydipsia). Sejumlah besar kalori yang hilang ke dalam air kemih, membuat penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polyphagia).
Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan selama melakukan olah raga (cepat lelah). Penderita diabetes yang kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi. Karena kekurangan insulin yang berat, maka sebelum menjalani pengobatan penderita diabetes tipe 1 hampir selalu mengalami penurunan berat badan, sebagian besar penderita diabetes tipe 2 tidak mengalami penurunan berat badan.
Pada penderita diabetes tipe 1, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum.
Kadar gula di dalam darah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis).
Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.
Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe 1 bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius.
Penderita diabetes tipe 2 bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbul gejala yang berupa sering kencing dan haus, jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.
Prinsip diet diabetes melitus
Dikutip dari Hellosehat pola makan tinggi gula merupakan faktor risiko diabetes dan obesitas yang paling utama, namun bukan berarti Anda tidak mengkonsumsi gula sama sekali.
Yang terpenting adalah Anda konsisten dalam menjalankan diet untuk menjaga kadar gula darah dan mencegah komplikasi penyakit.
Berikut beberapa tips dari MyMeal untuk menjalankan diet diabetes melitus:
1. Konsumsi makanan bernutrisi

Foto: Freepik
Pasien diabetes perlu mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dan mengandung lemak jenuh, minuman dengan tambahan pemanis atau gula, makanan tinggi garam (natrium), dan makanan manis lainnya.
Jenis makanan yang dianjurkan yaitu biji-bijian utuh seperti roti gandum, sereal dan oat. Kemudian sayuran hijau seperti brokoli dan bayam yang direbus, dikukus atau dikonsumsi mentah.
Produk olahan susu juga baik untuk dikonsumsi saat diet diabetes namun Anda harus pilih yang rendah lemak.
Baca juga: 5 Makanan Untuk Diabetes, Bantu Kontrol Gula Darah
2. Mengatur makanan sesuai kebutuhan kalori
Pasien diabetes terutama yang obesitas harus mengatur asupan makanannya sesuai dengan kalori yang dibutuhkan tubuhnya. Hal ini untuk mendukung program penurunan berat badan pasien.
Untuk mengetahui kebutuhan kalori tersebut, pasien perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi karena kebutuhan kalori setiap individu berbeda-beda meskipun dalam kelompok usia atau jenis kelamin yang sama.
3. Rajin melakukan olahraga
Dari sekian banyak tips menjalankan hidup sehat, dalam kondisi apapun, berolahraga akan selalu dianjurkan. Olahraga dapat memperkuat otot jantung dan melancarkan aliran darah.
Bagi pasien diabetes, olahraga dapat merangsang penggunaan gula darah sebagai energi.
Bagaimana menjalankan diet diabetes melitus ketika berpuasa?
Ketika memasuki bulan Ramadhan masyarakat beragama Islam diwajibkan untuk berpuasa, namun bagaimana aturan berpuasa bagi pasien diabetes yang sedang diet?
Pasien diabetes yang kadar gula darahnya bisa dikontrol dengan pengaturan pola makan saja tidak akan mengalami kesulitan kalau berpuasa. Begitu juga dengan pasien yang konsumsi obat dosis tunggal, karena obat dapat diberikan pada saat berbuka puasa.
Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat yang diberikan untuk dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur.
Sementara itu, untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin dosis ganda (DMTI), dianjurkan untuk tidak berpuasa.
Bagikan artikel ini:
TQ infomarsinya sangat bermanfaat,
Bagaimana cara dietnya?
mengatur waktu makan ketika buka puasa bagaimana? kadang setelah tarawih qt suka lapar.Makanan apa sebaiknya?
Menu berbuka yang terbaik adalah makanan yang mengandung gula seperti buah/ juice dengan serat yang cukup banyak. lalu setelah sholat barulah makan yang bergizi, lengkap dari karbohidrat, protein, lemak dan serat. Tentu yang penting adalah asupan serat yang cukup banyak.
I love browsing your blog for the reason that you can always bring us fresh and cool stuff, I feel that I ought to at least say a thank you for your hard work.
– Henry
hi mymeal, bgmn caranya kalau mau katering untuk penderita diabetes?
tx nadya
gimana cara untuk oder catering penderita diabetes jenis 2 yang sudah kena efek ke ginjalnya? alamat penderita di kompleks The Green, BSD
mohon informasinya, terima kasih
teddy
telp ke 70067811 atau 70067822
Mertua sy harus di suntik insuliN ganya diatas 12 dan kolesterolnya tinggi sekitar 300. . Mertua tinggal d cirebon. Krn sakit skrg sdg d jkt bs gk sy ikut katering tuk mertua selm bbrp hari saja selama beliau d sini. Trims. Mohon info