Susu: Bahan Pengganti Santan yang Sehat
Santan dikenal sebagai bahan yang menambah rasa gurih pada masakan. Beberapa masakan khas Indonesia menggunakan santan untuk menambah cita rasa seperti rendang, opor ayam, gulai, dan soto betawi.
Santan merupakan hasil olahan kelapa yang biasa digunakan agar masakan terasa lebih gurih dan sedap. Beberapa orang menghindari konsumsi santan karena berbagai alasan, salah satunya kolesterol tinggi. Karena alasan tersebut pula peran santan digantikan dengan bahan lain, contohnya susu. Namun apakah benar susu memiliki manfaat yang lebih baik dibanding santan?
Manfaat santan bagi kesehatan
Dikutip dari The Asian Parents, santan dianggap memiliki kandungan kalori dan lemak yang sangat tinggi. Namun, santan juga bermanfaat untuk menurunkan resiko radang sendi karena mengandung selenium yaitu antioksidan yang dapat mengontrol radikal bebas serta meredakan gejala arthritis.
Santan mengandung lemak sehat yang disebut medium-chain triglycerides (MCTs), yang dapat membantu kurangi nafsu makan dan meningkatkan pembakaran lemak dalam tubuh sehingga dapat menjaga berat badan ideal. Namun Anda tetap harus membatasi konsumsi santan karena berat badan akan tetap naik jika makan dalam jumlah yang banyak.
Apakah santan mengandung kolesterol?
Faktanya, santan tidak memiliki kandungan kolesterol sama sekali alias 0 miligram. Jadi, kabar mengenai santan adalah penyebab kolesterol adalah salah. Masalah dari konsumsi santan sebenarnya terletak pada tingkat lemak jenuh dan kalorinya yang tinggi yaitu 230 kalori untuk setiap 100 gram santan.
Seperti yang kita ketahui lemak yang menumpuk serta kalori berlebih dapat membuat kita kelebihan berat badan atau obesitas. Nah penambahan berat badan inilah yang memicu timbulnya penyakit lain dalam tubuh seperti jantung dan stroke.
Cara pengolahan santan juga harus benar. Jika santan dipanaskan hingga mendidih, asam lemak dalam santan berubah menjadi lemak jenuh. Lemak jenis inilah yang meningkatkan kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh sehingga beresiko menyumbat pembuluh darah.
Oleh karena itu, hindari pengolahan santan hingga suhu yang tinggi, apalagi jika masakan dipanaskan berulang kali karena dapat menimbulkan lapisan minyak. Hindari juga konsumsi masakan dengan santan yang berlebih, konsumsi santan sebanyak 1 kali per minggu masih tergolong aman.
Susu sebagai bahan pengganti santan
Salah satu bahan yang digunakan sebagai pengganti santan adalah susu. Susu dinilai lebih padat gizi seperti vitamin dan mineral dibandingkan dengan santan. Lemak dalam susu dapat membantu meningkatkan kadar HDL dan membantu mencegah penyakit jantung. Selain itu, susu merupakan sumber kalium yang dapat membantu menyeimbangkan tekanan darah.
Selain susu sapi, susu kedelai juga dapat digunakan sebagai bahan pengganti santan. Selain itu, susu kedelai juga bebas laktosa sehingga aman dikonsumsi untuk orang dengan lactose intolerant. Kedelai juga mengandung beberapa nutrisi sehat, termasuk vitamin D, kalsium, dan vitamin B12.
Baik susu sapi maupun susu kedelai, susu lebih rendah kandungan lemaknya dibandingkan santan. Susu juga dapat memberikan rasa gurih yang sama seperti santan dengan konsentrasi yang lebih cair. Melansir dari Liputan6.com pakar gizi dari RS Pusat pertamina, dr. Titi Sekarindah, MS, SpGK mengatakan bahwa susu tanpa lemak lebih bagus untuk menggantikan santan.
MyMeal Catering juga tidak menggunakan santan untuk setiap menunya, namun menggunakan susu. Hal ini dilakukan demi memberikan makanan terbaik untuk pelanggan MyMeal dengan hidangan yang sehat, lebih rendah kalori, dan tidak mengandung lemak jenuh. Dimasak oleh chef yang berpengalaman lebih dari 15 tahun, rasa masakan pun tetap gurih dan lezat meskipun santan diganti dengan susu.
Bagikan artikel ini: