Prediabetes: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Prediabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah Anda sudah lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2. Namun, tanpa perubahan gaya hidup, orang dengan prediabetes sangat mungkin berkembang ke diabetes tipe 2.
Walaupun perubahan dari prediabetes ke diabetes tipe 2 biasanya tidak dapat dihindari, mengonsumsi makanan yang sehat, menjaga berat badan ideal, dan mengadopsi pola hidup yang sehat dapat membantu mengontrol gula darah.
Prediabetes tidak hanya mempengaruhi orang dewasa, namun anak-anak juga bisa berisiko. Karena risiko diabetes bisa diturunkan ke anak, para orang tua harus sadar akan kesehatannya masing-masing.
Baca juga: Pertanyaan Umum Seputar Diabetes
Penyebab Prediabetes
Penyebab pasti prediabetes belum diketahui. Namun faktor keturunan biasanya menjadi faktor utama terkena prediabetes. Selain itu, obesitas, jarak olahraga, nampaknya juga memiliki peran penting dalam perkembangan prediabetes.
Normalnya, glukosa yang berasal dari makanan akan diolah tubuh menjadi energi, dengan bantuan hormon insulin. Hormon ini berasal dari kelenjar yang terletak di belakang perut (pankreas). Pankreas Anda akan mengeluarkan insulin ke dalam aliran darah Anda saat Anda makan.
Pada orang dengan prediabetes, insulin tidak dapat mengolah gula (glukosa) dengan benar lagi. Akibatnya, gula terakumulasi di aliran darah. Gula darah tinggi terjadi saat pankreas Anda tidak membuat insulin dalam jumlah yang cukup atau sel Anda menjadi resisten terhadap aksi insulin.
Baca juga: 7 Makanan Untuk Diabetes, Bantu Kontrol Gula Darah
Gejala Prediabetes
Prediabetes umumnya tidak memiliki tanda atau gejala. Namun, biasanya gejala yang muncul tidak akan jauh dari gejala diabetes tipe 2, antara lain:
- Meningkatnya rasa haus
- Sering buang air kecil
- Mudah lelah
- Penglihatan kabur
- Sering kesemutan pada tangan atau kaki
- Luka yang sulit sembuh
Segera temui dokter jika Anda khawatir tentang diabetes atau jika Anda memperhatikan gejala diabetes tipe 2. Tanyakan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan glukosa darah jika memungkinkan. Jenis tes gula darah yang bisa Anda lakukan adalah:
- Tes gula darah puasa (GDP). Anda dianjurkan untuk berpuasa antara 8-12 jam sebelum menjalani tes darah. Kadar gula darah Anda normal jika masih di bawah 100 mg/dL, dan termasuk prediabetes jika kadarnya antara 100 hingga 125 mg/dL.
- Tes toleransi glukosa oral (TTGO). Setelah pengambilan sampel untuk tes GDP, Anda akan diminta meminum cairan gula oleh dokter, kemudian sampel darah akan dilakukan lagi setelah dua jam setelahnya. Kadar gula darah termasuk normal jika hasilnya kurang dari 140 mg/dL, dan kondisi prediabetes jika berkisar antara 140 hingga 199 mg/dL.
- Tes Hemoglobin A1c (HbA1c). Tes darah ini dilakukan untuk mengetahui kadar rata-rata gula darah dalam 3 bulan terakhir, dengan cara mengukur persentase gula darah yang melekat pada sel darah merah. Semakin tinggi kadar gula darah, maka semakin tinggi pula gula darah yang melekat di sel darah merah. Kondisi pasien dikatakan normal jika kadar HbA1c berada di bawah 5,7%. Pasien prediabetes jika kadar HbA1c pada kisaran 5,7 – 6,4%.
Faktor Risiko
Faktor yang sama yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2, dapat meningkatkan risiko pengembangan pradiabetes. Faktor-faktor ini antara lain:
- Berat Badan. Kelebihan berat badan adalah faktor risiko utama untuk prediabetes. Semakin banyak jaringan lemak yang Anda miliki – terutama di dalam dan di antara otot dan kulit di sekitar perut Anda – semakin banyak sel Anda menjadi resistensi terhadap insulin.
- Ukuran pinggang. Ukuran pinggang yang besar bisa mengindikasikan resistensi insulin. Risiko resistensi insulin meningkat untuk pria dengan pinggang lebih besar dari 40 inci dan untuk wanita dengan pinggang lebih besar dari 35 inci.
- Pola diet. Mengkonsumsi daging merah dan daging olahan, dan minum minuman manis, dikaitkan dengan risiko prediabetes yang lebih tinggi. Diet tinggi buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak zaitun dikaitkan dengan risiko prediabetes yang lebih rendah.
- Tidak aktif bergerak. Semakin tidak aktif Anda, semakin besar risiko prediabetes Anda. Aktivitas fisik membantu mengendalikan berat badan Anda, menggunakan glukosa sebagai energi dan membuat sel Anda lebih sensitif terhadap insulin.
- Usia. Meskipun diabetes dapat berkembang pada usia berapapun, risiko prediabetes meningkat setelah usia 45 tahun. Ini mungkin karena orang lansia cenderung kurang berolahraga, kehilangan massa otot dan menambah berat badan seiring bertambahnya usia.
- Sejarah keluarga. Risiko prediabetes Anda meningkat jika Anda memiliki orang tua atau saudara kandung yang memiliki diabetes tipe 2.
- Gestational diabetes. Jika Anda menderita diabetes gestasional saat hamil, Anda dan anak Anda berisiko tinggi mengembangkan prediabetes. Jika Anda melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 4 kilogram, Anda juga berisiko terkena pradiabetes.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kondisi umum ini – ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih dan obesitas – meningkatkan risiko prediabetes pada wanita.
- Gangguan tidur. Orang dengan gangguan tidur tertentu (obstructive sleep apnea) memiliki peningkatan risiko resistensi insulin. Orang yang bekerja pada shift malam misalnya, mungkin menyebabkan masalah tidur, juga mungkin memiliki peningkatan risiko prediabetes atau diabetes tipe 2.
Kondisi lain yang terkait dengan prediabetes meliputi:
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) rendah
- Trigliserida tingkat tinggi – sejenis lemak dalam darah Anda
Bila kondisi ini terjadi dengan obesitas, mereka terkait dengan resistensi insulin. Kombinasi tiga atau lebih dari kondisi ini sering disebut sindrom metabolik.
Komplikasi
Pradiabetes yang paling serius adalah perkembangan diabetes tipe 2. Itu karena diabetes tipe 2 dapat menyebabkan:
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Penyakit jantung
- Stroke
- Penyakit ginjal
- Kebutaan
- Amputasi
Penelitian menunjukkan bahwa pradiabetes sering dikaitkan dengan serangan jantung yang tidak diketahui dan dapat merusak ginjal Anda, bahkan jika Anda belum berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Baca juga: Petunjuk Melakukan Diet Diabetes Melitus
Cara Mencegah Prediabetes
Pilihan gaya hidup sehat dapat membantu Anda mencegah prediabetes dan perkembangannya untuk diabetes tipe 2, bahkan jika di keluarga Anda ada yang mengidap diabetes yaitu dengan mencoba untuk:
- Mengikuti pola diet diabetes
- Melakukan lebih banyak aktivitas fisik
- Kurangi kelebihan berat badan
- Kontrol tekanan darah dan kolesterol Anda
- Rutin cek kadar gula darah normal
- Berhenti merokok
Ambil kesempatan konsultasi gratis dengan ahli gizi MyMeal Catering untuk mendapatkan perencanaan diet khusus prediabetes. Anda juga dapat berlangganan catering diabetes dari MyMeal Catering dengan menu yang personalized, meskipun sedang diet makanan dapat dibuat khusus menyesuaikan selera Anda.
Bagikan artikel ini: