5 Cara Menurunkan Gula Darah Tanpa Obat
Kadar gula dalam darah yang tinggi atau hiperglikemia biasa ditemui pada pasien diabetes dan pasien dengan gangguan hormon insulin atau pankreas. Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, saraf, organ tubuh lainnya, dan juga beresiko menimbulkan komplikasi diabetes yang berbahaya. Untuk itu penting bagi pasien untuk mengetahui cara menurunkan gula darah dalam tubuhnya.
Kadar gula darah normal tidak memiliki ukuran angka yang baku, karena kadar gula darah bisa berubah-ubah, misalnya saat sebelum dan sesudah Anda makan atau saat sebelum tidur. Dikutip dari Alodokter, kadar gula darah bisa berubah karena beberapa faktor, seperti pola makan, metabolisme, dan efek samping obat-obatan. Berikut ini adalah kisaran kadar gula darah normal pada tubuh yang penting untuk Anda ketahui:
- Sebelum makan atau setelah puasa selama setidaknya 8 jam: 70–100 mg/dL
- Sebelum tidur atau 2 jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
- Pemeriksaan gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL.
Cara menurunkan gula darah
Kebanyakan orang rutin melakukan cek gula darah pada pagi hari setelah bangun tidur. Dilansir dari Kompas, tubuh kita pada pagi hari melepaskan hormon yang dapat bekerja melawan insulin dan menyebabkan kadar gula darah meningkat. Meskipun peningkatan gula darah ini bisa terjadi pada siapapun, namun bagi penderita diabetes kondisi gula darah yang tinggi ini konsisten terjadi setiap pagi.
Pola makan berperan penting terhadap naik turunnya gula darah. Berikut ini langkah-langkah diet diabetes yang dapat membantu Anda menurunkan gula darah tanpa obat.
1. Mengontrol asupan karbohidrat
Tubuh kita memecah karbohidrat yang masuk ke tubuh menjadi glukosa atau gula. Setelah itu, hormon insulin dalam tubuh akan membawa zat gula tersebut ke dalam sel. Ketika Anda terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, proses ini akan terganggu dan kadar gula darah akan naik. Untuk itulah Anda perlu mengurangi asupan karbohidrat untuk menjaga kadar gula darah.
American Diabetes Association menyatakan bahwa asupan karbohidrat bagi pasien diabetes maksimal 45-60 gram setiap kali makan dan 15-20 gram untuk setiap camilan. Salah satu cara mensiasati asupan karbohidrat adalah dengan mengganti nasi putih menjadi nasi merah yang lebih rendah karbohidrat. Kurangi juga makan makanan yang mengandung tepung seperti roti putih, gorengan, dan mie atau pasta. Konsumsi buah, yogurt bebas lemak, telur rebus, atau granola rendah lemak sebagai camilan.
2. Mencukupi kebutuhan cairan
Cara menurunkan gula darah secara alami adalah dengan minum air putih yang cukup. Cara yang sederhana ini membantu kinerja ginjal dengan mengeluarkan gula melalui cairan yaitu urine.
Selain itu air bisa membantu melancarkan sirkulasi darah yang memastikan pasokan oksigen tersebar ke seluruh tubuh. Dengan begitu, kadar gula yang mengendap dalam darah pun bisa dikonversi menjadi energi.
3. Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah
Jika Anda memiliki gula darah yang tinggi, maka untuk menurunkan gula darah sebaiknya mengonsumsi makanan yang rendah indeks glikemik. Indeks glikemik digunakan untuk mengukur respons tubuh terhadap pelepasan gula darah dari makanan. Makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dapat mencegah peningkatan atau lonjakan kadar gula darah. Contoh dari makanan dengan indeks glikemik rendah adalah buah-buahan, gandum, ubi jalar, telur, kacang-kacangan, makanan laut, dan sayuran hijau.
Baca juga: 5 Makanan Untuk Diabetes, Bantu Kontrol Gula Darah
4. Menjaga berat badan ideal
Berat badan yang kurang dari rata-rata beresiko terhadap penyakit anemia atau osteoporosis karena tubuh yang kekurangan nutrisi. Berat badan berlebih juga dapat beresiko terkena penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa menjaga berat badan tetap ideal bisa menurunkan risiko seseorang untuk terkena diabetes hingga mencapai 58%. Untuk itu penting untuk menjaga berat badan agar kadar gula darah dalam tubuh terkontrok. Selain itu, dengan memiliki berat badan yang ideal menghindarkan Anda dari resiko penyakit lain.
Anda bisa mengukur berat badan ideal Anda melalui perhitungan dengan rumus BMI dan menentukan target untuk menaikkan atau menurunkan berat badan Anda.
5. Menjauhi makanan dengan tinggi lemak dan gula
Lemak sehat adalah bagian penting dari diet sehat, tetapi mereka mungkin memiliki dampak negatif pada kadar gula darah. Karena makanan berlemak juga dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama diabetes, mengonsumsi lebih sedikit lemak dan lebih banyak protein adalah pendekatan yang baik untuk seseorang yang hidup dengan diabetes. Bagi pasien diabetes, lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda masih dapat dimasukkan dalam diet Anda daripada lemak jenuh atau lemak trans.
Contoh sumber lemak jenuh dan lemak trans yang harus dihindari meliputi lemak babi, daging tinggi lemak (bologna, hot dog, sosis, dan bacon), produk olahan susu tinggi lemak (keju, krim, es krim), mentega, kulit unggas, makanan ringan yang digoreng (kerupuk dan keripik) dan makanan yang dipanggang (muffin, kue kering, dan kue kering) dengan minyak, dan margarin.
Sedangkan contoh lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda meliputi buah alpukat, minyak canola, kacang-kacangan (almond, kacang mete, pecan, dan kacang tanah), minyak zaitun (pilih yang rendah sodium), selai kacang, ikan berminyak (salmon, sarden, herring, mackerel, tuna), kacang kenari, dan biji chia.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk menjauhi minuman beralkohol dan berhenti merokok untuk menurunkan gula darah.
Gejala kadar gula darah tinggi
Banyak orang yang tidak sadar jika memiliki kadar gula darah yang tinggi, karena gejalanya tidak pasti dan dapat berbeda-beda pada setiap orang. Namun, berikut adalah tanda-tanda umum yang menandakan gula darah tubuh Anda tinggi:
- Mudah merasa lelah
- Sering merasa haus dan sering buang air kecil
- Kulit gatal dan kering
- Nafsu makan bertambah, namun berat badan terus turun
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
Tidak hanya pasien diabetes, siapapun dapat mengalami gula darah tinggi. Stres, infeksi, kurang berolahraga, terlalu banyak konsumsi karbohidrat, atau melakukan aktivitas fisik yang cukup berat di saat tingkat insulin rendah juga dapat menjadi pemicu gula darah tinggi.
Untuk mengetahui kadar gula darah Anda segeralah periksakan ke dokter. Setelah Anda mendapatkan hasilnya, baik atau pun tidak, mulailah disiplin untuk hidup yang sehat. Mulai dari pola makan dan kebiasaan lain seperti rajin olahraga.
Bagikan artikel ini:
Bagus